Karena masalah genetik dan kondisi cuaca yang kering atau lembab,
rambut bisa mengalami banyak masalah. Ekza Novtiano, Product Manager
Kerastase, mengungkapkan bahwa perempuan Indonesia memiliki
kecenderungan kombinasi masalah rambut.
"Berdasarkan riset yang
dilakukan Kerastase, hampir semua perempuan mengalami lebih dari satu
masalah rambut sekaligus. Berdasarkan tingkatan prioritas, masalah
rambut dibagi menjadi masalah primer dan sekunder," jelas Ekza di
Jakarta, beberapa waktu lalu.
Masalah primer merupakan masalah
utama yang dihadapi rambut, sedangkan masalah sekunder merupakan
kelanjutan masalah yang terjadi akibat masalah primer tak ditangani.
Misalnya, masalah primer yang dihadapi adalah kering. Jika tidak
diatasi, maka masalah sekunder yang dihadapi selanjutnya biasanya rambut
menjadi rapuh, tidak berkilau, dan semakin menipis. Hal ini juga
berlaku untuk masalah rambut lainnya seperti rambut diwarnai, rambut
rapuh, dan rambut yang mengalami penuaan.
Berdasarkan penelitian
dari H&B Europe tahun 2009 lalu beberapa masalah primer yang
dihadapi rambut akan menyebabkan masalah sekunder yang cukup beragam dan
parah. Secara umum, masalah primer dibagi berdasarkan tingkat
keparahannya, yaitu masalah rambut kering, rapuh, penuaan, dan diwarnai.
1.
Untuk masalah primer rambut kering, biasanya akan menyebabkan berbagai
masalah sekunder seperti 29 persen rambut rapuh, 28 persen tidak
berkilau, 22 persen menipis karena rontok.
2. Rambut yang diwarnai juga menyebabkan 67 persen masalah rambut rapuh, 56 persen rambut kering karena reaksi oksidasi yang terjadi antara pewarna dengan rambut, 55 persen rambut tidak berkilau dan 42 persen rambut menipis karena rontok.
3. Rambut yang rapuh biasanya juga akan mengalami beberapa masalah seperti 26 persen menipis karena rontok, 16 persen tidak berkilau, dan 15 persennya kering.
4. Rambut yang menua juga akan mengalami masalah, seperti 29 persen mengalami kerapuhan, 20 persen menjadi kering, dan 14 persen tidak berkilau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar