Rabu, 17 April 2013

Quotes Drama Cinderella's Stepsister

Quotes Drama Cinderella’s Stepsister

 

"Rasanya sakit ketika aku melihatnya, dan ketika aku tidak melihatnya. Sakit ketika dia di sini atau dia tidak ada. Sakit saat dia tersenyum untukku, atau tersenyum untuk orang lain. Sakit ketika dia memanggil namaku atau tidak. Selama aku tidak menghilang dari dunia ini, aku akan tetap merasa terluka. Namun, dia ada di sini sepertinya lebih baik. Bisa menyukai dan membencinya lebih baik daripada dia tidak ada di sini,"
[Eun Jo]

“Kalau kau bilang bulan itu persegi, maka bulan memang persegi, dan jika kau mengatakan garam itu manis dan gula itu asin, maka aku akan meminum air garam dan memuntahkan air gula.” [Hyo Sun]

“Walaupun kau memarahiku, tidak berpikir aku cukup baik, mengacuhkanku, menertawakanku, walaupun kau menganggap aku memalukan dan menolakku... tapi aku sangat menyukaimu. Apa yang harus kulakukan??” [Hyo sun]

 “Orang-orang di masa laluku tidaklah penting, sama halnya dengan orang yang meninggalkanku. Walaupun mereka pergi tanpa mengatakan apapun,aku bisa melupakan mereka dengan mudah, aku sangat pandai dalam hal itu.” [Eun Jo]

“Kau berbohong. Jangan laukukan itu. Jangan membenciku. Jangan katakan kau bisa melupakanku dengan mudah, jangan lakukan apapun. Anggap saja aku tidak pernah ada.” [Ki Hoon]

“Aku tidak ingin bertengkar. Aku ingin tertawa denganmu. Aku menginginkan kehangatan darimu.” 
[Hyo sun]


“Aku akan melarikan diri jika bumi berbebtuk kotak.Tapi sayangnya bumi berbentuk bundar. Walaupun kita lari,kita akan selalu kembali ke titik yang sama.” [Ki Hoon]

“Aku sangat berterima kasih untuk hatimu, tapi maaf aku tidak bisa menerimanya.” [Ki Hoon]

“Aku punya hutang yang harus dibayar. Jika aku tidak membayarnya, aku akan seperti vampir, yang ingin mati tapi tidak bisa mati.” [Ki Hoon]

“Hanya untuk membuat hatimu lebih baik, kau ingin mengeluarkan semua yang ada dalam hatimu padanya? Lalu bagaimana dengannya?” 

“Seseorang datang padaku. Seperti angin di musim semi. Ada bau bunga yang terbawa hembusan angin. Aku tergoda olehnya. Aku berjanji akan menjaganya selamanya. Aku berjanji tidak akan pernah membuatnya mengangis lagi. Aku menjanjikan banyak hal. Orang yang bodoh selalu seperti itu.” [Dae sung]

“Setiap kali memuai percakapan denganmu, aku tidak pernah bisa menyelesaikannya. Karena setiap kali aku bicara, kau selalu pergi tanpa kata. Itu kebiasaanmu yang paling buruk.” [Ki Hoon]

Ki Hoon                : “Sampai aku bisa memberitahukan padamu semua yang ada di daftar itu, jika kau berpikir untuk melangkah satu kali saja, kau akan berada dalam masalah, anak nakal. Mengerti? Satu. Apapun yang terjadi jangan terkejut. Dua, percaya padaku bahwa perusahaan anggur Dae sung akan tetap berjalan. Jika kita melewati ini, walaupun ada gempa bumi, kita tidak akan tergoyahkan ”

Eun Jo   : “Berhenti bicara omong kosong dan katakan padaku.”

Ki Hoon                : “Tiga. Kau harus tutup mulut. Kau tidak boleh bicara. Kau tidka boleh menangis. Kau tidak boleh berteriak. Jika tidak maka akan sangat berat untukku. Dan yang keempat, setelah semua masalah ini selesai, jika aku masih bisa melihatmu lagi, aku akan memberitahukan hal yang keempat. Simpan catatan itu, itu sangat penting.”

Eun Jo   : “Apa kau bercanda? Apa yang terjadi sampai kau berbuat seperti ini?”

Ki Hoon                : “Apa yang terjadi tidaklah penting. Pada akhirnya semua ini akan berakhir seperti tidak pernah terjadi apapun, semua akan pergi. Hanya itulah yang perlu kau tau.”

“Bukan aku tidak menyukaimu, tapi aku sangat mencintai orang itu. Karena itulah aku tidak bisa bersamamu. Aku yakin kau akan menemukan seseorang yang mencintaimu seperti aku mencintai orang itu.” [Eun Jo]

“Apapun yang kutau, aku menjawab aku tau. Apapun yang tidak kutau, aku akan menjawab tidak tau.” 
[Ki Hoon]

“Kenapa kau masih belum tau? Hati seseorang! Kenapa kau tidak bisa melihatnya,kakak?” [Hyo Sun]

“Karena jika kau percaya dan kemudian dikhianati, akulah satu-satunya orang yang akan merasa terluka.” [Eun Jo]

“Aku tidak meminta banyak dari Tuhan. Kapanpun dan kemanapun aku pergi, jika laki-laki itu ada di sana, aku sudah merasa puas. Meihatnya membuatku senang, aku puas hanya dengan itu, tapi apakah permintaan itu terlalu berlebihan? Aku hanya ingin melihatnya. Tapi ia mengatakan padaku akan pergi lagi.” [Eun Jo]

“Tolong jangan berikan hatimu padaku. Jika kau sudah memberikannya padaku, maka ambillah semuanya. Aku adalah seseorang yang tidak ada bagusnya. Kau akan tau seberapa mengerikannya aku. Walaupun saati ini aku mengalah demi ibuku, tapi aku tetap ingin pergi.kau tidak perlu memperdulika aku. Aku bukan tipe orang yang akan berterimakasih atas apa yang kau berikan kepadaku.” [Eun Jo]

“Kenapa? Apa aku tidak bisa marah? Apa tidak boleh ada seorang pun yang marah padamu? Apa semua orang harus melihat apapun yang kau lakukan? Memperhatikanmu, menyenangkanmu, memujimu. Itukah yang kau butuhkan? Kau pikir kau masih anak kecil? Mandirilah dan bergantung pada kemampuanmu sendiri.” [Eun Jo]

“Kalau waktu bisa di putat kembali... aku bingung di saat mana aku ingin kembali. Di saat mana aku harus kembali agar semua ini tak pernah terjadi?” [Eun jo]

“Jika kita saling menceritakan masalah yang kita hadapi, maka kita tak perlu merasa kehilangan semua yang telah hilang. Bersandarlah padaku... kau boleh bersandar padaku.” [Eun Jo]

“Aku berhasil melewati semuanya sambil memikirkanmu. Ayo bilang aku hebat. Ayo puji aku dan bilang aku hebat.” [Ko Hoon]

“Di manapun kau berada, aku akan selalu menemukan dan menjagamu. Karena kau adalah gadisku.” 
[Jong Woo]

“Aku memintamu untuk bersamaku. Aku akan mejagamu, aku akan membuatmu bahagia selamanya. Bergantunglah kepadaku...” [Jong Woo]

Ki Hoon : “Kau... Bagaimana bisa? Apa kau tau bagaimana aku sangat merindukanmu? Bagaimana gilanya dan sulitnya aku menemukanmu? Bagaimana bisa kau menghilang seperti ini?”

Eun Joo : “Hal yang ke-4, apa hal yang ke-4? Kalau tadi kau meninggal sebelum mengatakannya bagaimana? Aku sangat ketakutan, cepat katakan padaku apa hal yang ke-4!”

Ki Hoon : “Aku mecintaimu... Aku mencintaimu, itulah hal yang ke-4.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar